Fall 2021

Meskipun Skuadron Spearhead telah menghilang di balik cakrawala, propaganda tanpa henti Republik San Magnolia tak berhenti. Vladilena Milizé tetap beroperasi sebagai “Handler One,” komandan skuadron faksi ke-86 yang didesimilisasi dalam perang berkelanjutan melawan Legion.

Di Front Barat, Shinei Nouzen dan pasukannya dikarantina di pangkalan militer yang dikendalikan oleh Republik Federal Giad, yang dulunya dikenal sebagai Kekaisaran Giadian. Pemerintah yang baru berdiri ini memberikan kewarganegaraan penuh dan kebebasan kepada para Eighty-Six yang selamat. Ditempatkan di kediaman presiden Ernst Zimmerman sendiri, kelompok itu bertemu dengan putri angkatnya dan Kaisar terakhir, Augusta Frederica Adel-Adler.

Namun, di tengah ketenangan masyarakat yang lembut ini, Shinei dan timnya merasa bahwa tujuan mereka ada di medan perang. Tak lama kemudian, mereka kembali berada di tengah serangan Legion sebagai bagian dari Skuadron Nordlicht Federasi, ditemani oleh Augusta Frederica. Namun, seiring sejarah terulang, mereka menyadari bahwa tidak peduli pihak mana, kematian dan rasa sakit di garis depan adalah satu-satunya kenyamanan yang mereka kenal.

Siswa SMA tahun kedua, Yatora Yaguchi, adalah seorang berandalan dengan nilai-nilai yang sangat baik, tetapi tidak termotivasi untuk menemukan panggilan hidupnya yang sebenarnya. Yatora menghabiskan hari-harinya bekerja keras untuk mempertahankan prestasi akademisnya sambil bergaul dengan teman-temannya yang sama-sama tidak ambisius. Namun, di balik sikapnya yang riang, Yatora tidak menikmati kedua aktivitas tersebut dan berharap bisa menemukan sesuatu yang lebih memuaskan.

Saat merenungkan kesulitannya, Yatora mendapati dirinya menatap pemandangan Shibuya yang penuh warna. Tidak dapat mengungkapkan perasaannya tentang pemandangan yang luar biasa indah itu, dia mengambil kuas, berharap pikirannya dapat tersampaikan di atas kanvas. Setelah menerima pujian atas karyanya, kegembiraan yang dia rasakan mendorongnya pada perjalanan untuk masuk ke Universitas Seni Tokyo yang sangat kompetitif—sebuah sekolah yang hanya menerima satu dari setiap dua ratus pelamar.

Menghadapi rekan-rekan yang berbakat, kurangnya pemahaman tentang seni rupa, dan perjuangan untuk mendapatkan restu orang tuanya, Yatora dihadapkan pada banyak kesulitan. Dengan harapan mengamankan salah satu dari lima tempat bergengsi di program pilihannya, Yatora harus menunjukkan bahwa ketidakpengalamannya tidak mendefinisikannya.

Setelah bencana mana yang misterius, Rudeus Greyrat dan muridnya yang tangguh, Eris Boreas Greyrat, terlempar ke Benua Iblis. Di sana, mereka bekerja sama dengan rekan baru mereka, Ruijerd Supardia—mantan pemimpin kelompok Prajurit Superd—untuk membentuk “Dead End,” sebuah kelompok petualang yang sukses. Setelah mengukir nama untuk diri mereka sendiri, trio ini melakukan perjalanan melintasi benua untuk kembali ke rumah mereka di Fittoa.

Mengikuti nasihat yang ia terima dari dewa tanpa wajah, Hitogami, Rudeus menyelamatkan Kishirika Kishirisu, Kaisar Agung Dunia Iblis, yang memberinya hadiah berupa kekuatan aneh. Kini, saat Rudeus menguasai kemampuan dahsyat yang menawarkan sejumlah peluang baru, kekuatan itu mungkin terbukti lebih dari yang ia harapkan ketika bahaya tak terduga mengancam perjalanan mereka.

Penduduk kerajaan memandang rendah Pangeran Bojji, seorang anak tuli dan bisu yang kerap dijuluki sebagai “Pangeran Tak Berguna”. Mereka mengejeknya karena dianggap lemah dan bodoh, tanpa pernah melihat siapa Bojji sebenarnya.

Meski tak memiliki kekuatan fisik, Bojji memiliki hati yang besar dan keberanian luar biasa. Ketika pertemuan tak terduga dengan makhluk bayangan bernama Kage seharusnya membuatnya ketakutan, justru ia merasa telah menemukan seorang teman sejati—seseorang yang tidak menilainya dari kelemahan.

Pertemanan yang tak biasa antara Bojji dan Kage menjadi titik awal perjalanan sang pangeran. Didorong oleh tekad kuat dan hati yang murni, Bojji berusaha untuk mengalahkan rasa takut dan keraguan dirinya. Ia ingin membuktikan kepada dunia bahwa meski sering diremehkan, ia pantas menjadi raja terhebat.

Jauh dari jangkauan iblis dan perang, di dekat perbatasan Zoltan, petualang Peringkat-D, Red, menjalani kehidupan normal. Melalui ketekunan dan kerja keras, mimpinya untuk memulai apotek sendiri dan hidup damai di pedesaan akhirnya terwujud. Tiba-tiba, Red mendapatkan pasangan hidup sekaligus asisten bernama Rit—putri Duchy Loggervia dan seorang petualang sendiri—yang rela meninggalkan segalanya untuk bergabung dengannya.

Meskipun jujur, baik hati, dan dicintai semua orang, Red memiliki rahasia yang hanya diketahui oleh Rit: nama aslinya adalah Gideon, saudara dari Ruti Ragnason, sang “Pahlawan” dan mantan anggota kelompoknya. Ares Drowa, sang “Sage,” menendang Red keluar dari kelompok mereka setelah perang melawan Raja Iblis, memutuskan bahwa ia lemah dan tidak berarti. Kini, meskipun Red telah meninggalkan kelompok Pahlawan dengan memulai kehidupan baru bersama Rit, masa lalunya belum juga melepaskannya.

Suatu hari, seorang yang mengaku sebagai dewa meretas interkom sebuah sekolah, memerintahkan semua siswa untuk membentuk tim dan bersiap dipindahkan ke dunia lain. Di sana, mereka akan diberi keterampilan khusus untuk menjadi pahlawan dan mengalahkan Raja Iblis yang mengacaukannya.

Pemindahan awal berhasil, namun Seiichi Hiiragi, yang kerap dibuli teman sekelasnya karena penampilannya, tertinggal karena tak ada yang mau menjadi rekannya. Meski begitu, dewa itu tetap mengirim Seiichi ke dunia paralel. Sayangnya, ia tiba di tengah hutan, jauh dari teman sekolahnya dan peradaban manusia.

Berjuang mengatasi nasib buruknya, hari-hari Seiichi semakin sulit. Namun, saat harapan mulai pudar, ia menemukan buah aneh bernama “Buah Evolusi”—yang mungkin menjadi langkah pertamanya menuju masa depan yang lebih baik.

Amerika Serikat telah kacau balau sejak kemunculan D2s, spesies invasif yang berasal dari meteorit hitam yang jatuh ke Bumi. Sebuah keputusan publik melarang warga memainkan melodi apa pun untuk mencegah lebih banyak korban yang disebabkan oleh kebencian D2s terhadap musik—bahkan hingga tahun 2047, larangan ini masih berlaku. Satu-satunya bentuk pertahanan umat manusia terhadap D2s adalah Musicarts, wanita muda yang mewakili karya musik klasik, dan Conductors, yang mengendalikan mereka.

Takt Asahina, seorang jenius piano yang penyendiri, mendapati dirinya berubah menjadi Conductor setelah serangan D2 yang tiba-tiba. Insiden yang sama menewaskan adik perempuan Anna Schneider, Cosette, dan membuat Takt bertemu dengan Musicart-nya, Destiny. Mencari cara untuk menstabilkan perjanjian di antara mereka, Takt dan Destiny—bersama Anna—memulai perjalanan berbahaya ke Markas Besar Symphonica di New York City.

Takt terburu-buru ingin mencapai kota agar ia bisa bermain piano lagi, meskipun hasratnya menarik makhluk-makhluk yang ia benci. Sementara itu, rasa tanggung jawab Destiny menyeret kelompok itu ke dalam masalah di sepanjang jalan. Dengan jalur yang dipenuhi D2 dan banyak rintangan berat lainnya di depan mereka, akankah trio ini berhasil sampai ke New York City dengan selamat?